Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemailku

Pages

Monday, March 18, 2013

' Dom ...'


Dan kau tak lagi menyalahkan pulau yang terpisah karena lautan.
Kau berharap kapal itu penuh sesak oleh penumpang,
agar kau tak bisa masuk ke dalamnya.
Membiarkan isi kantongmu terkuras untuk kesenanganmu,
agar kau tak bisa pergi ke mana-mana.
Kau tuangkan keluh kesahmu di atas daun-daun kering yang telah gugur,
hingga terbang terbawa angin.

"Kok jadi gitu ... ?? Tapi sudahlah ... bukan pertama kali, sudah biasa ... Live must go on ... " (24 Agustus 2010)

"Everything gonna be alright" (24 Agustus 2010)

"Don't let me down ... " (24 Agustus 2010)

"Patah satu tumbuh seribu ... seceng tiga ... " (29 Agustus 2010)

"Menunggu ... apa yang ditunggu, mencari ... apa yang dicari" (4 September 2010)

Kau biarkan rindumu mati perlahan-lahan, meski terasa menyiksa.
Biar rupa tanpa wujud itu pergi dengan sendirinya, hingga tak berbekas.
Meski hanya bayang-bayang yang selalu mengikutimu.

Biar tangisnya meledak seperti petir yang menyertai hujan sore itu.
Biar air matanya mengalir dan terus mengalir,
seperti mata air yang menuju samudera.
Biar dadanya terasa sesak,
seperti kaum urban yang memadati kota.

Biar ...
nanti juga kering sendiri
nanti juga diam sendiri
nanti juga lupa sendiri

Tapi ... apakah kau akan datang lagi suatu saat nanti?

Seperti yang sudah-sudah ...
Meski kata selesai sudah  terucap,
di depan pintu kau berdiri dan berkata,"Lo tau gua ... biar lo bilang enggak, gua tetep dateng" (21 April 2009)

Meski pesan sudah kau kirim di tengah-tengah siang ...

"Lo tau, kita nggak mungkin bersama. Banyak hal yang kita nggak bisa langgar. Lo tau itu. Tapi yang jelas ... lo ada di salah satu bagian hatiku, biarlah jadi kenangan indah." (8 September 2010)

Kau datang lagi setelah hilang sesak di dadanya
setelah kering air matanya
setelah terhenti isaknya
setelah dia melupakanmu ...

Kau tulis kembali kisahmu di dinding-dinding awan putih, memberi kabar pada dunia.

"Selalu di pikiran yang sama, yang akan menyatukan kita kembali" (25 Oktober 2010)

Perlahan pelangi menghilang, menyisakan tanya di langit jingga ...

 ( X Mlg, 6 Februari 2011 )


No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates